Selasa, 10 Desember 2013

COSO


Coso merupakan kepanjangan dari Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission. Merupakan suatu bentuk internal control, yang dibuat oleh pihak swasta pada tahun 1985 yang bertujuan untuk menangani masalah-masalah penyelewengan dana yang sering terjadi di Amerika pada tahun 1970’an.
Dalam pengembanganya, COSO disponsori dan didanai oleh 5 asosiasi dan lembaga akuntansi profesional, antara lain : The Institute of Management Accountant (IMA), American Institute of Certified Public Accountant (AICPA), Financial Excecutives Institute (FEI), The Institute of Internal Auditor (IIA) dan American Accounting Association (AAA).
Menurut coso framework. Ada 5 komponen penting yang harus dimiliki oleh sebuah internal control yang baik.
   1. Control enviroment
   2. Risk assessment
   3. Control activities
   4. Information and communication
   5. Monitoring
Kelima hal itulah yang harus ada di dalam sebuah internal control yang baik. Berikut penjelasan mengenai kelima hal tersebut :

1. Control environment
Mencerminkan sikap dan perilaku manajer perusahaan. Ada 6 hal yang mencerminkan hal tersebut
     1. Filosofi dan gaya operasional perusahaan
     2. Adanya struktur organisasi
     3. Berfungsinya dewan komisaris dan komite
     4. Adanya metode pengendalian manajemen, melalui 4 tahap
              a. Melakukan penyusunan program
              b. Disusun aggaranya
              c. Dilaksanakan
             d. Analisis
     5. Ada kebijakan dan prosedur kepegawaian
     6. Kesadaran pengendalian

2. Risk assessment
Perhitungan besarnya resiko yang mungkin ditanggung dalam penyususnan laporan keuangan dan perusahaan secara umum. Yang termasuk dalam penaksiran resiko adalah kelangsungan bisnis, identifikasi resiko dan analisisnya, tujuan perusahaan secara keseluruhan, tujuan disetiap tingkat perusahaan.

3. Control Activities
Aktivitas pengendalian adalah sebuah tindakaan yang dilakukan untuk menjamin bahwa semua arahan dan perintah, sudah dilakukan dengan benar oleh bawahaan. Tindakan pengendalaian bermaksud untuk mengurangi resiko kecurangan dan kesalahan yang mungkin dilakukan oleh bawahan. Aktivitas pengendalian dapat dikategorikan sebagai berikut.
      a. Pengendalian Pemrosesan Informasi
           • pengendalian umum
           • pengendalian aplikasi
           • otorisasi yang tepat
           • pencatatan dan dokumentasi
           • pemeriksaan independen
      b. Pengendalian fisik
      c. Telaah kinerja tenaga kerja
     d. Pemisahan tugas

4. Information and communication
Informasi dan komunikasi disini adalah proses pengidentifikasian, penangkapan, pengklasifikasian, pencatatan, dan pertukaran informasi yang bertujuan untuk membantu seseorang dalam menyelesaikan tugas dan kewajibanya. Informasi dan komunikasi ini lebih sering tertuang pada laporan keuangan yang dibuat akuntan.

5. Monitoring
Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, evaluasi secara terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dari keduanya. Di berbagai entitas, auditor intern atau personel yang melakukan pekerjaan serupa memberikan kontribusi dalam memantau aktivitas entitas. Aktivitas pemantauan dapat mencakup penggunaan informasi dan komunikasi dengan pihak luar seperti keluhan pelanggan dan respon dari badan pengatur yang dapat memberikan petunjuk tentang masalah atau bidang yang memerlukan perbaikan. Komponen pengendalian intern tersebut berlaku dalam audit setiap entitas. Komponen tersebut harus dipertimbangkan dalam hubungannya dengan ukuran entitas, karakteristik kepemilikan dan organisasi entitas, sifat bisnis entitas, keberagaman dan kompleksitas operasi entitas, metode yang digunakan oleh entitas untuk mengirimkan, mengolah, memelihara, dan mengakses informasi, serta penerapan persyaratan hukum dan peraturan.

0 komentar:

Posting Komentar